celananya ada 2, yang satu biru dan satu lagi hitam, yang hitam untuk kerja dan biru untuk keluar rumah atau keperluan lain. Suatu hari dia memakai celana hitam di sore minggu hari, para tetangga yang berpaspasan dengannnya kebingungan kenapa dia kerja sore hari di hari minggu pula. Para tetangga itu mengira celana bir nya belum dicuci, dia berjalan seperti biasa langkah kaki yang besar kepala menghadap kedepan dengan mata kelihatan panik, dia memang seperti itu selalu kelihatan sibuk. saat dia sudah sampai di simpang jalan dia menunggu angkot dengan wajah tidak sabar, tetapi tiap angkot lewat dia selalu menggeleng sudah semua jurusan angkot lewat entah angkot mana yang ia mau naikin. sudah setengah jam akhirnya ia menghentikan satu angkot yang tujuannya bukan tempat kerjanya.
Dia meminta supir angkot berhenti di depan toko pakaian yang besar, tujuannya adalah tempat ini, kemudian dia masuk ke toko tersebut dan dengan cepat dia berjalan ke bagian pakaian pria dengan barisan celana, disana dia mengambil satu celana berwarna biru persis punyanya. Ternyata dia membeli celana biru untuk menggantikan celana biru lamanya yang sudah robek. Aturannya pun bertambah celana hitam bukan hanya untuk kerja tetapi untuk juga untuk membeli celana biru dan begitu juga celana biru untuk membeli celana hitam.
*tamat
muhehehe ntah apa ini kagak jelas maksudnya apa