Sudah lama sekali tidak nulis disini tapi tenang saja aku
tidak melupakanmu wahai blog ku saying
Malam ini aku buktikan cintaku padamu dengan menulis dari
hati yang terdalam. Dengan bismillah aku mulai menulis
Mau mulai nih jangan berisik ya biar bisa khusyuk
“oh cintaku pujaan ku, entah kau dimana dan siapa aku ingin
kau ada disisiku selalu” jajang ngedangdut ria
lupa dengan tetangga yang sedang kerepotan meniduri anaknya yang masih kecil.
Malam ini Jajang baru saja dapat musibah mungkin ada
yang heran kenapa dapat musibah malah ngedangdut tetapi itulah Jajang tidak pernah ambil
pusing dengan segala macam musibah
baginya musibah kalau dipikiri dan direnungi tetap jadi masalah tapi kalau disenangi akan
menjadi anugrah terindah. Coba deh kalau gak percaya
Kejadian diulang saja ya. Di pagi hari Jajang bangun tidur
dengan wajar dan wajah yang di wajar – wajarkan. Sorry si penulis agak kasar
tapi ini karena penyesuaian nama saja. Dia
pergi ke tempat kerja dengan hati dag dig dug karena penasaran hari ini kerja
apa lagi ya. Dia memasuki kantor dengan wajah sumringah dan selalu mengucapkan
salam kepada staff kantor yang ia temui. Duduk dimeja kerja mulai berkerja. Ini
bukan musibahnya yang jadi musibah ada di ruangan boss nya. Sudah ada surat PHK
untuk beberapa pegawai – pegawai di atas mejanya hanya tinggal tunggu boss datang dan “TIK” kehidupan beberapa orang akan
berubah.
Jajang dengan suka cita memainkan komputer kerjanya. Tak ada
yang sesemangat dia di kantor itu tapi 5
menit kemudian kantor itu
kehilangan pegawai kebanggaannya.
“Jang dipanggi pak bos tuh!”
“oke, terima kasih”
Tok..tok
“masuk” suara dari dalam
“Assalamualaikum pak”
“Waalaikumsalam, masuk Jang”
“Ada yang bisa saya bantu pak”
“duduk dulu Jang”
Jajang duduk dengan
santai tak tahu dia mau diapain
“saya tadi diperjalanan sedang memikirkan prestasi –
prestasi pegawai disini dan ada yang mengganggu saya saat memikirkan itu, kamu tau itu apa?”
“wajah saya pak”
jawab ceplos Jajang
“hmmm bukan sih tapi pelanggaran – pelanggaran pegawai, banyak sekali ternyata pegawai yang melanggar
beberapa aturan yang ada di kantor padahal pekerjaan susah sekali didapatkan
tapi pegawai itu malah nyeleweng jadi saya putuskan untuk melakukan PHK
karena diluar sana banyak sekali orang – orang yang bisa berkerja professional”
“itu keputusan yang bagus pak”
“kalau salah satu pegawai yang di-PHK adalah
kamu gimana?
“Apa pak”
“iya kamu kan pegawai yang pintar mencari solusi jadi gimana
kalau kamu yang di pecat”
“kalau saya pintar mencari solusi kenapa saya yang dipecat”
“kan saya sudah bilang PHK ini karena
pelanggaran-pelanggaran pegawai”
“saya melanggar peraturan yang mana pak?” Jajang mulai
terpancing emosi
“selalu pulang terlalu cepat
dan tidak meningkatkan karya
kerja kamu”
“saya pulang tepat waktu pak”
“ya yang lain pulang lebih lama Cuma kamu yang selalu pulang
duluan”
“kerja saya selalu selesai tepat waktu”
“ya tapi tidak ada peningkatan”
“saya siap pak dipecat
pak asalkan gaji pegawai – pegawai yang pulang lebih lama dari pada saya
dinaikan dan yang kerjaan pegawai yang
selalu meningkat dinaiki juga”
“lohhh kok gitu?”
“ya iya pegawai yang kerjaannya menurun dipecat dan yang
meningkat dinaikan dong gajinya”
“bonus untuk kerja yang baik itu tidak dipecat”
“bapak mau saya keluar ruangan ini dengan rasa puas atau
mengamuk”
“berani sekali kamu”
“ya berani kan saya sudah dipecat”
“kalau berani macam – macam kamu saya laporkan polisi”
“polisi mana yang mau ngurus pegawai PHK yang mengamuk”
“KELUAR”
“Naikkan gaji mereka atau nama saya dihapuskan dari PHK”
Jajang menunjuk pintu
“Keluar”
“PILIH!!! ATAU
SAYA MENGAMUK”
“KELUAR”
Jajang keluar dengan kasar buka pintu dengan kasar dan
menutupnya hingga bersuara keras pegawai
yang lain terkejut tak terhingga
“hey teman – teman tau tidak boss kita yang terhormat ini
memilih beberapa pegawai untuk dipecat
contohnya saya karena saya pulang selau tepat waktu dan lebih cepat dari
pada kalian yang lebih lama dan karena saya kerjanya gak maju – maju tapi
selalu beres. Lihat kalian kerja sampai sore dan pulang nya lama tapi gaji gak
naik – naik. Masa aku dipecat tapi kalian yang kerja keras gak dapat bonus”
pegawai yang daritadi nganga mendengar orasi dari Jajang
tiba-tiba berbisik dan mulai ada keributan. Jajang langsung membawa tasnya dan
keluar dari ruang kerjanya. Saat itulah ada teriakan dari pegawai – pegawai yang
menuntut. Jajang dengan tersenyum keluar dari kantor padahal pegawai yang sudah
dipecat menangis hingga sadar bahwa dia laki – laki.
Entah apa yang terjadi dengan kantor itu malam ini. Jajang tetap
ngedangdut hingga terlelap