Selasa, 26 Juni 2012

PECAT


Sudah lama sekali tidak nulis disini tapi tenang saja aku tidak melupakanmu  wahai blog ku saying
Malam ini aku buktikan cintaku padamu dengan menulis dari hati yang terdalam. Dengan bismillah aku mulai menulis
Mau mulai nih jangan berisik ya biar bisa khusyuk
“oh cintaku pujaan ku, entah kau dimana dan siapa aku ingin kau ada disisiku selalu” jajang ngedangdut ria  lupa dengan tetangga yang sedang kerepotan  meniduri anaknya yang masih kecil.
Malam  ini  Jajang baru saja dapat musibah mungkin ada yang heran kenapa dapat musibah malah ngedangdut  tetapi itulah Jajang tidak pernah ambil pusing dengan segala macam musibah  baginya musibah kalau dipikiri dan direnungi  tetap jadi masalah tapi kalau disenangi akan menjadi anugrah terindah. Coba deh kalau gak percaya
Kejadian diulang saja ya. Di pagi hari Jajang bangun tidur dengan wajar dan wajah yang di wajar – wajarkan. Sorry si penulis agak kasar tapi ini karena penyesuaian nama saja.  Dia pergi ke tempat kerja dengan hati dag dig dug karena penasaran hari ini kerja apa lagi ya.  Dia  memasuki kantor  dengan wajah sumringah dan selalu mengucapkan salam kepada staff kantor yang ia temui. Duduk dimeja kerja mulai berkerja. Ini bukan musibahnya yang jadi musibah ada di ruangan boss nya. Sudah ada surat PHK untuk beberapa pegawai – pegawai di atas mejanya  hanya tinggal tunggu  boss datang dan “TIK” kehidupan  beberapa orang  akan  berubah.
Jajang dengan suka cita memainkan komputer kerjanya. Tak ada yang sesemangat dia di kantor itu tapi 5  menit kemudian  kantor itu kehilangan  pegawai kebanggaannya.
“Jang dipanggi pak bos tuh!”
“oke, terima kasih”
Tok..tok
“masuk” suara dari dalam
“Assalamualaikum pak”
“Waalaikumsalam, masuk Jang”
“Ada yang bisa saya bantu pak”
“duduk dulu Jang”
Jajang duduk  dengan santai tak tahu dia mau diapain
“saya tadi diperjalanan sedang memikirkan prestasi – prestasi pegawai disini dan ada yang mengganggu  saya saat memikirkan itu, kamu tau itu apa?”
“wajah saya pak”  jawab ceplos Jajang
“hmmm bukan sih tapi pelanggaran – pelanggaran pegawai,  banyak sekali ternyata pegawai yang melanggar beberapa aturan yang ada di kantor padahal pekerjaan susah sekali didapatkan tapi pegawai itu malah nyeleweng jadi saya putuskan untuk  melakukan PHK  karena diluar sana banyak sekali orang – orang yang bisa berkerja professional”
“itu keputusan yang bagus pak”
“kalau salah satu pegawai yang di-PHK  adalah  kamu gimana?
“Apa pak”
“iya kamu kan pegawai yang pintar mencari solusi jadi gimana kalau kamu yang di pecat”
“kalau saya pintar mencari solusi kenapa saya yang dipecat”
“kan saya sudah bilang PHK ini karena pelanggaran-pelanggaran pegawai”
“saya melanggar peraturan yang mana pak?” Jajang mulai terpancing emosi
“selalu pulang terlalu cepat  dan tidak meningkatkan  karya kerja kamu”
“saya pulang tepat waktu pak”
“ya yang lain pulang lebih lama Cuma kamu yang selalu pulang duluan”
“kerja saya selalu selesai tepat waktu”
“ya tapi tidak ada peningkatan”
“saya siap pak dipecat  pak asalkan gaji pegawai – pegawai yang pulang lebih lama dari pada saya dinaikan  dan yang kerjaan pegawai yang selalu meningkat dinaiki juga”
“lohhh kok gitu?”
“ya iya pegawai yang kerjaannya menurun dipecat dan yang meningkat dinaikan dong gajinya”
“bonus untuk kerja yang baik itu tidak dipecat”
“bapak mau saya keluar ruangan ini dengan rasa puas atau mengamuk”
“berani sekali kamu”
“ya berani kan saya sudah dipecat”
“kalau berani macam – macam kamu saya laporkan polisi”
“polisi mana yang mau ngurus pegawai PHK yang mengamuk”
“KELUAR”
“Naikkan gaji mereka atau nama saya dihapuskan dari PHK” Jajang menunjuk pintu
“Keluar”
“PILIH!!! ATAU  SAYA  MENGAMUK”
“KELUAR”
Jajang keluar dengan kasar buka pintu dengan kasar dan menutupnya hingga bersuara  keras pegawai yang lain terkejut tak terhingga
“hey teman – teman tau tidak boss kita yang terhormat ini memilih beberapa pegawai untuk dipecat  contohnya saya karena saya pulang selau tepat waktu dan lebih cepat dari pada kalian yang lebih lama dan karena saya kerjanya gak maju – maju tapi selalu beres. Lihat kalian kerja sampai sore dan pulang nya lama tapi gaji gak naik – naik. Masa aku dipecat tapi kalian yang kerja keras gak dapat bonus”
pegawai yang daritadi nganga mendengar orasi dari Jajang tiba-tiba berbisik dan mulai ada keributan. Jajang langsung membawa tasnya dan keluar dari ruang kerjanya. Saat itulah ada teriakan dari pegawai – pegawai yang menuntut. Jajang dengan tersenyum keluar dari kantor padahal pegawai yang sudah dipecat menangis hingga sadar bahwa dia laki – laki.
Entah apa yang terjadi dengan kantor itu malam ini. Jajang tetap ngedangdut hingga terlelap


Tidak ada komentar:

Posting Komentar