assalamualaikum bloger
aku dian dari jambi ingin bercerita yang di
dapatkan dari jambi bukan sembarang jampi2
ingin ku jadikan dongeng kisah ini tapi
sepertinya tidak cocok karena dongeng untuk anak - anak terlalu dewasalah
rasanya kisah nan romantis ini.
Jingga gadis lucu dulunya sekarang jadi gadis
bijaksana. dia adalah pengusaha wanitta yang masih muda.
Aster bujang keren dulunya sekarang bujang
bijaksana, dia adalah guru untuk semua anak - anak di kota nya.
Meraka pasangan kekasih sejak berani duduk berdua
sambil bercerita dipinggir sungai yang nan indah. Mereka bertemu di tempat itu
juga dengan cara saling lirik-melirik sampai cinta lah yang mendorong mereka
berdua untuk bertemu tapi nanti untuk pertemuan kedua mereka bukan hanya cinta
saja yang membantu.
Mereka sedang asyik memilih model undangan yang
lucu – lucu. Aster asyik melihat.. Jingga
yang asyik memilih dan memandang Aster. Itulah mereka lakukan setiap hari
saling memandang sambil tersenyum tanpa bosan malah ingin terus dan terus entah
apalah enaknya memandang lalu tersenyum tapi disitulah cinta mereka tak lebih
dan tak kurang.
Aster tidak meminta Jingga menjadi pacarnya tapi
menjadi istrinya 3 bulan yang lalu dengan berkenalan 2 minggu. Inikah yang
namanya jodoh?
Undangan yang mereka pilih bermodel sederhana berwarna
jingga dan ada bintang-bintangnya cocok sekali dengan mereka berdua jingga dan
bintang. Yang paling istimewa mereka meminta di undangan tertulis tanggal 8
juli sabtu hanya tinggal 3 hari lagi. Setelah memilih undangan beres dan akan
selesai besok dan akan langsung disebarkan oleh mereka berdua, mereka pergi
lagi ke catering untuk mesan makanan lalu mereka mencari gedung dan pulang
dengan keadaan masih tersenyum – senyum saat saling memandang.
Hari ini Jingga bangun dengan wajah tak seperti
biasa ada kebahagian tapi ada rasa yang mengganggu entah rasa apa itu. Dia memakai
pakaian saat pertama kali bertemu dengan Aster saat dia belum tahu pria itu lah
akan jadi pendampingnya 2 hari lagi.
Hari ini Aster bangun dengan semangat sampai dia
lupa kalau terlalu pagi untuk pergi mengantar undangan. Dia hari ini terlalu
senang dan tidak sabaran untuk bertemu Jingga dan menunjukkan pakainanya hari
ini persis pertama kali dia bertemu dengan Jingga, gadis yang membuat
jantungnya berdetak kencang.
Aster dan Jingga sudah duduk di mobil. Jingga
sibuk menulis nama – nama yang akan dia undang sambil melirik Aster dan Aster
sibuk menyetir mobil sambil melirik Jingga. Saat mereka saling melirik mereka
tersenyum seperti menujukkan cinta mereka. Tidak ada rayuan gombal didalam
mobil itu mereka hanya berkata sedikit-sedikit tidak mau berlebihan.
Mereka sampai dirumah Kindah teman Aster mereka
disana hanya 15 menit lalu pergi lagi sampai ada 20 undangan sudah mereka antar
dan selebihnya mereka titipkan ke kantor pos berharap sore ini juga sudah
sampai di tujuannya. Sudah jam 12 siang mereka beristirahat dimasjid lalu
berlanjut lagi tanpa tahu ini akan ada cerita baru untuk mereka. Mobil yang
digunakan Aster sudah tidak beres dari tadi pagi tapi karena memang sudah
kesenangan jadi enak – enak aja dan akhirnya mobil itu semakin menjadi saja. Saat
di jalan lintas yang penuh dengan truk Aster masih santai dengan nyetir mobil
yang tidak santai. Tiba – tiba itu mobil ngebut sendiri dan remnya tidak
berfungsi mulailah Aster panik dan berusaha tetap santai agar Jingga tetap tenang. Dan akhirnya ia melihat
ada mobil truk besar di depannya yang apabila bertabrakan pastilah hancur mobil
ini maka ia belok kan setir mobil dengan kuat sambil berteriak “AllahuAkbar”
dan berputarlah mobil dan bertabrakan dengan dinding rumah di pinggir jalan
itu.
Detik itu juga cerita mereka berubah tapi tetap. Apa
yang berubah dan apa yang tetap?
Aster
dirawat dirumah sakit, kakinya patah dan luka dikepala sangat parah
kemungkinan ia terkena amnesia penyakit sinetron-sinetron. Keluarganya akan
memindahkan Aster ke kerumah sakit luar negri dan melupakan pernikahan yang
seharusnya dilaksanakan hari itu juga.
Jingga dirawat di rumah sakit, matanya buta
karena terbentur di bagian dekat mata. Dia hanya melihat gelap dan tidak pernah
meminta Aster bertemu dengannya dan tidak pernah bertanya “apakah jadi aku
menikah dengan Aster?”. Dia pasrah dengan keadaannya. Keluarganya hanya
mengatakan “Aster baik – baik saja kok dia sedang dirawat”.
Jingga gadis bijaksana dulunya sekarang jadi
gadis pendiam. Dia adalah penunggu rumah yang paling setia kerjaannya hanya
duduk didepan jendela berharap terdengar suara mobil Aster seperti 10 bulan
yang lalu. Dan sorenya dia minta antar ke tepi sungai dan duduk disana sendiri
berharap mata yang gelap ini dapat melihat Aster yang berdiri sambil
meliriknya. Dia sedang terkena penyakit rindu yang sangat dahsyat. Kecelakaan itu
tidak hanya membuatnya buta tapi juga psikisnya. Dia penuh dengan harapan tanpa
mau mengubah harapan itu. SABAR lah yang membuatnya kuat dia yakin pasti Aster
akan datang untuknya dimana pun dia sekarang. Jingga terlalu yakin Aster masih
ingat janji mereka. Jangankan janji namanya saja Aster lupa, 6 bulan dia
dirawat di rumah sakit luar negri untuk pengobatan kakinya tetapi ingatannya tidak
bisa dikembalikan.
Aster bujang bijaksana dulunya sekarang jadi
bujang pendiam. Dia adalah pria yang takut dengan mobil dan hanya bisa duduk di
depan rumah setiap hari. Berusaha mengingat siapa dia dan ada apa dengannya. Sudah
4 bulan dia seperti orang tersesat. Untuk hari ini dia berani melangkah keluar
rumah untuk mengingat – ingat lingkungannya.
Hari ini Aster jalan – jalan ke tepi sungai dan
berdiri sambil melihat indahnya sungai yang tenang ini. Tempat ini nyaman
sekali untuknya. Dia berjalan – jalan dan tidak sengaja melihat gadis kurus
sedang memegang tongkat. Dia cantik dan jantung nya berdetak terasa aneh. Dia alihkan
pandangannya dan berusaha sok sibuk biar tidak ketahuan kalau dia sedang
memerhatikan gadis itu. Aster lama sekali berdiri di depan Jingga sambil
sekali-kali melihat Jingga yang duduk dengan wajah datar. Aster pun bingung apa
yang dilihat gadis ini dia hanya memandang lurus kosong.
Besoknya Aster tanpa sibuk muter-muter sungai itu
lagi. Ia langsung berdiri didepan duduknya Jingga dan sibuk melirik – lirik gadis
itu. Sampai 3 hari berturut – turut adegan ini diulang – ulang dan tetap saja
tidak ada perubahan dari Jingga. Aster berusaha mendekat dan duduk di samping
Jingga dia berjanji akan menunggu jingga pergi. Dan saat maghrib datang Jingga
mengangkat tongkatnya dan berjalan sambil mendorong tongkatnya. Saat itulah
hati Aster brdegup sangat kencang dan
terasa takut.
Saat tahu gadis itu buta dan kemungkinan gadis
itu tidak tahu dengan keberadaan Aster. Aster hanya datang ke tepi sungai dan
duduk di tempat gadis itu duduk entah sapa yang dulu akan datang yang pasti mereka akan melihat dan merasakan
matahari terbenam bersama-sama. Indahnya sungai Batanghari ini untuk sepasang
kekasih yang seharusnya sudah bisa berpegang-pegangan sejak 10 bulan yang lalu
Tiap hari Aster duduk disebelah Jingga. Dia melirik
Jingga tanpa tahu apa perasaan jingga. Sebenarnya sejak pertama kali Aster
melihatnya Jantungnya pun ikut berdetak dan setelah itu jantungnya selalu
berdetak dan merasakan hal yang aneh seperti ada orang yang merhatikannya
tetapi ia tidak tahu karena sama sekali tidak ada suara maupun bau yang ia
rasakan. Untuk detik ini pertama kalinya cinta itu datang kembali. Jingga untuk
pertama kalinya memandang kesamping tepat memandang Aster yang sedang
memandangnya juga dan untuk saat itu lah Aster tersenyum kepada gadis itu dan
ada helaan napas dari senyum Aster yang membuat Jingga sadar ada orang disebelahnya
entah mengapa dia jadi tersenyum. Kan sudah saya bilang cinta itu datang
kembali dan unuk pertemuan kedua bukan hanya cinta yang mepertemukan mereka
tetapi juga angin yang mendorong mereka untuk bersatu. BERUBAH keadaan mereka
masing – masing dan TETAP lah mereka bersatu ini semua karena mereka SABAR.
Saya Dian. Wasalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar